29 April 2012

Si Popin

Begitu kehamilan berjalan beberapa bulan, mulai deh bongkar2 clodi2nya Arza. Setelah dilihat-lihat, kondisinya kebanyakan masih bagus...hanya saja...beberapa mulai melar karet pahanya; GG, pempem, cluebebe, enphilia dan blueberry basix. Setelah nanya2 di Milis dan Kompoka akhirnya ketemu dengan Mba Ossy ownernya Si Popin.
Alhamdulillah setelah ngobrol2 langsung deal dan clodi2 yang karet pahanya melar pun dikirim ke Bogor untuk direparasi. Ongkosnya murah, satu sisi paha cuma Rp. 1.500 Plus ongkir jatuhnya jadi Rp. 7.0000/ clodi.
G mahal menurut saya, merunut kemampuan jahit-menjahit saya yang minus dan waktu yang terbats *sok sibuk*. Sempat sih kepikiran untuk reparasi di tukang jahit keliling tapi ragu2...bisa g ya.. takutnya malah tambah rusak. Akhirnya, dikirim ke ahlinya sajah...Bebrapa hari kemudian, clodi tersebut sudah datang lagi dalam keadaan rapat seperti baru..
Oiya, Si Popin ini selain menerima reparasi karet yang melar juga menerima reparasi snap dan velcro clodi serta pembuatan clodi homemade..Lucu2 deh clodinya (belum pernah pesen siih), bisa di ceki2 di FB-nya ya...

26 April 2012

36 minggu

Alhamdulillah kehamilan sudah masuk 36 minggu, itu artinya;
- 4 minggu lagi aku punya DUA anak
- 4 minggu lagi Arza jadi kakak
- 4 minggu lagi.....alias sebulan lagi..30 hari lagi..
Whuaaaa..agak gimana gitu, rasanya campur sari banget, gado-gado, nano2 nuggat antara; senang, exited, cemas,,, Bismillah semoga semua dilancarkan dan dimudahkan.

Menjelang kelahiran yang semakin dekat ada beberapa PR yang harus diselesaikan:
- Belanja keperluan baby, cuma nambah sedikit kok.. coz ada beberapa barangnya Arza yang sudah kadung dilungsurkan.
- Packing Tas buat ke RS, g tahu nih kenapa kok ditunda-tunda terus
- Cari ART pulang pergi, lom dapet2 juga karena nyarinya juga setengah hati...heheh

Yang paling menganggu pikiran tuh..sikap Bapak yang sampai sekarang masih belum bisa nerima keputusanku dan suami buat melahirkan di Semarang.. Bapak ampe ngancam2, ngatain saya "anak yang tega" sama orang tua... Hiksssss...Sedihhhhh banget. Tapi jadi mengerti juga nih kenapa kakak2ku dulu juga sempat berbeda pendapat sama Bapak...aku baru tahu kenapa..
Tanpa menugrangi rasa hormat dan cinta kepada beliau, jujur saja untuk kali ini aku bener2 kecewa dengan sikap beliau. Klo sebelumnya aku hanya bisa diam dan tak bisa protes dengan beberapa keputusan dan sikap beliau yang kontroversial, kali ini saya benar2 kecewa. Bapak tetaplah Bapak..yang g mau mengalah..g mau menurunkan ego, g mau mendengarkan pendapat orang lain, merasa paling benar dan mudah sekali menyalahkan orang lain..
Duh gusti, ya Allah..bukan hamba membuka aib orang tua hamba...tapi memang kali ini hamba benar2 sedih dan kecewa. Semoga apa yang aku dan suami putuskan mendapat Ridho dari Allah Swt, serta Bapak mendapatkan kelapangan dada dan mampu ikhlas...
Hikssss....

24 April 2012

Hadiah di bulan April

April  tentu identik dengan Hari Kartini.ada bnyak sekali acara digelar untuk memperingati hari tersebut. Salah satunya diadakan oleh TUM yaitu..Tentang Mama Mertua. Seru dan beda ya kontesnya, mencoba melihat sisi lain dari seorang mertua. Akhirnya saya ikutan submit cerita tentang mertua saya, cuma mau berpartisipasi aja.. Cerita2nya bisa dibaca di forum ini ya... Saya sendiri submit cerita soal Emak saya yang super banget..
Judulnya My Super Emak...Saya share lagi ceritanya..

My Super Emak
Saya memanggil mertua saya "EMAK", beliau adalah seorang IBU yang sangat hebat; melahirkan, merawat dan membesarkan ke 13 orang anaknya (YUp!!! 13 big_smile, suami saya urutan ke 9). Sempat mengalami masa jatuh bangun dan berteman keterbatasan, punya hutang dimana-mana, kehilangan seluruh isi rumah untuk membayar hutang sampai makan nasi aking untuk bertahan hidup.
Emak tidak pernah mengenyam pendidikan formal, tapi beliau mampu mengantarkan 5 dari 13 anaknya sampai lulus S3. Dan beliau juga mampu mencetak anak2nya menjadi orang-orang yang baik; religius, tidak pernah bermasalah baik di masyarakat maupun di sekolah serta khusus anak laki-lakinya; tidak pernah punya catatan jelek dengan wanita a.k.a SETIA (termasuk suami saya cencunyaaaa... tongue). Karena seorang laki-laki yang mecintai dan menghormati ibunya, akan memperlakukan istrinya dengan baik.

Masakan emak itu RUARRR BIASA enaknya, masakan apapun. Apalagi kalau sudah membuat bandeng bakar dan otak2, g ada duanya. Kalau kebetulan mudik ke rumah beliau, saat pulang balik ke Semarang saya bisa membawa berkardus-kardus masakan beliau (llumayan, g masak seminggu.. big_smile).
http://multiply.com/mu/arzaqyu/image/1/photos/9/500x500/9/DSCF0186.JPG?et=F9KbC7Q6IPJY3HEuWsDhjg&nmid=477068074
Walaupun emak sudah hampir 70 tahun dan tentu saja termasuk generasi jadul, tapi beliau amat demokratis dan modern dalam menghadapi anak-anaknya. Beliau tidak pernah memaksakan kehendak; hanya menyarankan. Beliau percaya sekali dengan keputusan yang diambil anak2nya. Selain itu beliau adalah pendengar yang baik, saya sering sekali menyaksikan suami menelepon emak selama berjam-jam saat ada masalah atau sekedar ingin melepas kangen.
Dalam hal pengasuhan cucu pun demikian, Arza sebagai cucunya yang ke 23 smile, tidak pernah mendapatkan kritikan walaupun pola asuh dan perawatan yang saya lakukan sangat berbeda dengan apa yang beliau lakukan dulu. Beliau menyusui anak2nya hanya sebentar tapi beliau mendukung sekali keinginan saya untuk ASIX, anak2 beliau sudah makan dari usia 2 minggu tapi beliau mau mendengarkan dengan baik penjelasan saya kenapa Arza baru dikasih makan pas usia 6 bulan. Beliau sempat kasihan dengan saya yang kerepotan menyiapkan MPASInya Arza dan menawarkan bubur instant saja, tapi akhirnya beliau mengerti saat saya paparkan mengenai MPASI homemade tanpa gulgar.
My Mother In Law is SUPER EMAK. Walaupun saya baru mengenalnya selama 4 tahun, tapi beliau adalah salah satu sosok Ibu terhebat yang pernah saya temui (selain ibu saya : ) ). Beliau adalah idola, teladan dan panutan saya dalam hal pendekatan kepada anak, tapi untuk urusan jumlah anak saya hanya akan meneladani 1/6 nya saja... big_smile (Dua anak cukup).

 Beberapa hari kemudian saya baca artikel ini dan Alhamdulillah cerita saya dapat urutan nomer 2 ...senangnya...soalnya lom pernah menang di kontes2nya TUM.. *marijogetkoprol*. Apalagi hadiahnya banyaaak... Sekaligus sebagai hadiah Ultah deh buat saya coz bulan April ini saya genap 27 tahun...
Thanks ya TUM...

23 April 2012

Halo Balita

Tanggal 22 Maret kemarin, Buku Halo Balita punya Arza akhirnya datang juga. Alhamdulillah penantian selama 9 bulan selesai sudah, kewajiban untuk menyetor arisan pun berakhir. Yuppp!!! bisa punya buku ini melalui arisan di alikastore selama 10 bulan @ Rp. 144.000. Kalo beli tunai mah bisa termehek-mehek..
G sia-sia pengorbanan memangkas uang jajan saya untuk ikut arisan ini karena memang bukunya benar2 tidak mengecewakan dan yang paling penting adalah...  Arza Suka..Alhamdulillah.
Untuk lebih jelas, soal buku Halo Balita ini bisa dibaca di sini dan di sini ya...

Sejak buku Halo Balitanya datang, ritual Arza sebelum tidur siang dan malam adalah membaca buku2 ini..Untuk saat ini yang jadi favoritnya adalah:
  1. Aku bisa Mandi Sendiri
  2. Aku bisa Makan Sendiri
  3. Aku bisa Membereskan mainan sendiri
  4. Aku Selalu Hati-hati
Setelah 2/3 kali saya bacakan, Arza mulai punya bagian favorit dari tiap buku dan mulai hafal inti cerita dari tiap halaman. Tujuan saya membelikan buku ini buat arza g muluk2 kok cuma menambah daftar bacaan aja...

14 April 2012

Terlalu cepat

Saat ini saya sadar, bahwa sebagai manusia saya sering sekali terlalu cepat menilai dan menghakimi...


"Kok dia seperti itu sih?'


"kenapa ambil keptusan itu sih? g masuk akal banget"


"padahal itu demi kebaikan dia lho, kok g mau nurut ya.."

dan banyak lagi kalimat2 pengahakiman yang saya tujukan kepada kakak saya, 3 tahun yang lalu... saat kakak saya dan ortu sedang berselisih paham..

Sekarang, saya berada di posisi yang sama persis dengan kakak saya.. dan akhirnya saya tahu bahwa kalimat2 yang saya ucapkan 3 tahun lalu itu salah.. sekarang saya tahu bagaimana rasanya.. berada di posisi ini..

Berjanji, tidak akan lagi terlalu cepat menghakimi saat seseorang mengambil keputusan yang kurang sesuai dengan pendapat kita. Karena, saya tidak berada di posisinya saat itu...

9 April 2012

It's So Complicated

G tahu harus ngomong gimana lagi..g tahu harus curhat sama siapa.. Sudah berkali-kali pula mengadu pada Allah SWT tapi entah hati saya yang sudah tidak bisa menerima hidayah..(kebanyakan dosa,,,hikss) atau sudah terlalu penatnya otak dan emosi ditambah labilnya hormon kehamilan ini...
Ya Allah...ampunilah dosa2 hamba...
  • Orang tua meminta saya melahirkan di Rumah ortu di desa..
Tapi saya agak keberatan..kenapa?
- Saya ingin dekat dengan suami saya, agar suami ikut mengurus anaknya sejak dari newborn sehingga bonding antara anak saya dan ayahnya akan lebih cepat tercipta. Karena, bonding antara Arza dan Ayahnya baruu2 aja tercipta akibat LDL (Long Distance Relationship) saat awal2 saya melahirkan.
- Fasilitas kesehatan disini lebih memadai..jarak ke RS2 dekat dan transportasi juga mudah.
- Karena kami pendatang, kantor suami juga jauh..(di Bandung) maka saya berharap akan minim intervensi dan juga kunjungan yang terbukti pada kelahiran Arza, kedua hal tersebut membuat saya baby blues parah.
- Ibu-Bapak saya bekerja, punya usaha wiraswasta di Rumah. Beliau berdua amat sangat sibuk.
- Di rumah, ada kakak laki2 saya (kakak kandung) beserta istri dan anaknya. Kebetulan Rumah tangga mereka sedang tergoncang sehingga terpaksa tinggal d rumah ortu saya. Suami Istri ini bekerja, sehinnga anaknya diasuh oleh Ibu dan Bapak saya.
-  Kalau saya di rumah, maka ibu dan bapak saya harus merawat usahanya, merawat keponakan, merawat anak saya dan juga SAYA. Alangkah sibuk dan capeknya, walopun saya yakin mereka akan senang2 aja dengan kondisi tersebut tapi...saya merasa segan karena sudah segede gaban gini kok masih ngerepotin ortu.

Yang jadi alasan utama ortu saya adalah "Takut Arza Rewel" (saat menjelang kelahiran) dan kami berdua tidak mampu mengatasi.. IMO, hal tersebut wajar dan pasti terjadi, tapi saya dan suami adalah mama dan ayahnya..kami setiap hari bersama Arza..jadi at least kami tahu apa2 hal yang menjadi kesukaannya yang bisa menghentikan tangisan dan kerewelannya.
Saya amat sangat yakin sekali klo ortu saya amat menyayangi arza, tapi tentu berbeda denga kasih sayang yang kami berikan.
Saya tidak ingin saat adiknya lahir nanti, arza merasa tersisihkan akibat main sama mbah sementara adek sama mama dan ayah,. Saya dan suami akan berusaha sekuat tenaga tetap bersama arza..memberinya kasih sayang tanpa berkurang.. biar arza bisa merasakan keluarga lengkap; ada ayah, mama dan adik.
Saya sadar, tentu akan sangat sulit pada awalnya, tapi kalau tidak dijalani tentu kami tidak akan pernah bisa..tidak akan pernah tahu...

Ortu saya sudah sampai pada tahap memaksa, mengeluarkan segala jurus2nya bahkan merayu mertua untuk membujuk suami saya. Suami saya pun mulai luluh...tapi saya merasa..(semoga ini bukan keegoisan saya) bahwa saya butuh suasana tenang, nyaman dan tentu saja do'a serta ridho dari ortu dan mertua saya. Kalau saya terus menerus dikhawatirkan oleh ortu saya...hikssss saya harus gimana..
Seratus persen saya sadar bahwa kekhawatiran dan "paksaan" dari ortu adalah bukti kasih sayangnya yang besar kepada saya adn Arza tapi, saya juga pingin belajar mandiri dan tidak lagi merepotkan ortu walopun saya yakin beliau berdua tidak merasa direpotkan.
  • Ortu saya sangat ingin saya bekerja kembali.
Sejujurnya dari lubuk hati yang paling dalam,saya juga ingin kembali bekerja. Saya tetap berusaha mencari kerja, tapi tentu saya tidak sebebas dulu karena saya punya tanggung jawab terhadap keluarga, suami dan anak saya. Ortu saya sampai meminta tolong kepada salah satu temannya yang pejabat untuk mencarikan saya lowongan, beliau berjanji dan akhirnya saya diberikan kerjaan. Alhamdulillah,,tapi karena memang hasil meminta "tolong" maka ada banayk sekali ganjalan dan halangan.
- Surat panggilan tidak disampaikan kepada saya dengan alasan "tidak ketemu alamatnya".. padahal nomor hape saya sudah tercantum. Klo memang berniat mengabari bisa dengan menelpon saya.
- Pemanggilan untuk mengikuti seminar atau penyuluhan selalu disampaikan mepet bahkan pada hari H.
- Hari ini Beliau menelpon saya dan mengatakan ada penyuluhan selama 3 hari di Kepanjen, Malang; mulai hari ini. Beliau menghubungi bapak saya dan mengabari akan adanya penyuluhan tersebut dan beralasan bahwa kemarin beliau menghubungi saya tapi tidak bisa. Padahal seharian kemarin hape saya dalam keadaan ON. Dan klopun memang beliau menghubungi saya dan g nyambung, bisa langsung telpon bapak saya. Tapi nyatanya beliau menghubungi bapak saya pagi ini. HUffttttttt...
Bapak saya marah, menyalahkan kenapa saya g stay di sana saja, kenapa harus kembali ke Semarang.. Sebenarnya saya ingin berkata kepada bapak bahwa mungkin beliau kurang berkenan memberikan pekerjaan itu kepada saya karena melihat berbagai alasan dan cara beliau. Tapi saya tidak tega mengatakan hal tersebut.
Dan kalau dirunut-runut sebenarnya kengototan ortu untuk mencarikan saya pekerjaan selain memang ortu ingin saya kembali bekerja juga karena beliau berdua ingin saya melahirkan di sana dan tinggal di sana. Entahlah,,, saya terkadang bingung dengan ortu saya..masih amat menginginkan saya tinggal di rumah mereka padahal saya sudah punya suami.

Tulisan ini saya publish bukan untuk menunjukkan kekurangan ortu saya, tapi merupakan bukti bahwa kasih sayang ortu tidak pernah putus dan sepanjang masa. Selain itu, adanya masalah ini sama sekali tidak mengurangi rasa hormat dan cinta kasih saya kepada beliau

Ya Allah, ampuni hamba...hamba hanya manusia yang penuh dosa...jika keputusan yang hamba ambil salah..mohon berikanlah petunjuk. Hamba tahu, engkau lebih tahu apa yang terbaik untuk hamba..

5 April 2012

Pilah-pilih dokter SPOG

Waktu hamil Arza, lebih dari dua tahun yang lalu saya hanya konsultasi ke 1 dokter kandungan. Rajiin banget, g ada pikiran buat ke dokter lain. Saya merasa cocok saja dan merasa enak karena beliau tahu riwayat kesehatan saya dan beliau juga yang menangani waktu saya keguguran. Waktu berlalu sampai akhirnya saya hamil anak kedua, yang didahului dengan kekacauan hormon..saya masih konsultasi dengan beliau. Tapi akhirnya saya memutuskan untuk mencari dokter lain dengan alasan:
  • waktu anak pertama, beliau memprediksi bahwa anak saya keciil. G sampe 3 kg. Tapi ternyata arza lahir dengan bb=3,8kg.
  • waktu bulangustus saat saya konsultasi tentang haid yang tidak teratur (yang mana oleh bidan sudah dicurigai bahwa saya hamil) beliau dengan PD memastikan bahwa saya g hamil. Wakt saya meminta USG, beliau menolak...
Intinya sih saya agak kecewa..
Daaaann..petualangan saya dengan beberapa dokter spog pun dimulai...
  1. Saya memutuskan untuk menemui salah satu spog di RSUP dr. kariyadi. Saya pilih beliau setelah nanya2 di emak2 di MP dan forum TUM. Yang mana agak susah, karena yang merespon kurang..mungkin karena semarang kota kicik ya... Dokternya laki2, enak, ramah, kooperatif, pro ASI, penjelasannya jelas...saya merasa cocok. Hanya saja kami kurang cocok dengan suasana RS-nya, karena waktu antri harus berkumpul bersama pasien2 lain yang menunggu dokter spesialisnya masing2. Parno aja, takutnya Arza ketularan penyakit apaaa gitu..(maaaf) selain itu antrinya juga lamaaaa sekali. Waktu saya tanya ternyata beliau praktek di salah satu RS swasta yang termasuk "mahal"..ga masuk di kantong kami...
  2. Kembali ke dokter yang lama, di RSB Bunda Semarang. Yang bikin terkejut ternyata pak dokter ini sekarang rameeee sekali. Saya datang jam 6 sore dan dapat nomer antrian 11 biasanya antrian nomer 5. Baru bisa periksa jam 9 malam..beliau terlihat sudah capek dan buru2..penjelasannya juga pendek2..cuma kasih tahu HPL, dan menerangkan sedikit soal kondisi bayi di layar USG. Waktu saya tanya soal VBAC, beliau menjawabnya dengan sepintas lalu saja.. sampe rumah, saya baru ingat klo saya g ditimbang, g diukur tensinya dan g dikasih buku kontrol...hadeuuh...
  3. Waktu bulan Desember saat kehamilan 4 bulanan, saya mengalami pusing, diare, muntah yang berlebihan. Karena parno (lagi2..parno) saya datang ke salah satu RS Roemani Muhammadiyah Semarang  dan menemui dokter yang sedang praktek. G ada alasan khusus kenapa memlih beliau, pokoknya yang lagi jadwal praktek ajah.. Dokternya wanita, sudah agak sepuh.. G banyak omong..selama meriksa dan saya tanya2 tidak melihat wajah sya sama sekali. Langsung memvonis saya harus opname, harus melahirkan caesar lagi, g boleh breastfeeding during pregnancy...dan meresepkan obat serta vitamin yang banyak sekali dan harganya selangit... (g saya tebus). Dan absolutely,,saya g kembali ke beliau.
  4. Mencoba dokter di RS yang sama pada bulan berikutnya; berdasarkan referensi teman...dan nanya2 ke pihak RS.  Dokternya wanita, rameeee banget yang antri bejibun; Alhamdulillah dapat giliran pertama karena yang nomer2 sebelumnya lom dateng...hehehehhehe. Beliau ramah, rame dan banyak bercanda karena sesama asli Jatim. Tapi, pas ngelihat kandungan saya itu sebentaaaarr banget. Dari mulai pagang perut trus USG..g ada 5 menit. Waktu ngelihat ke layar USG pun cuma bilang..bayinya "ada" dan sehat. G diukur panjang ataupun BB-nya. Kelihatan terburu-buru banget..mungkin karena pasiennya banyaaakkkk.. Bayarnya muraaah..g nyampe 100 ribu.
  5. Waktu mudik ke Gresik, tiba saat saya kontrol dan mendatangi RS baru di Desa saya, bertemu doker spog laki2 yang lumayan sepuh. Beliau g banyak omong, waktu USG cuma menjelaskan "ini kaki, tangan, tlang rusuk, dan menjelaskan BB si kecil. Waktu saya tanya soal VBAC, beliau kurang setuju.
  6. Tanggal 22 April kemarin saya mendatangi RSB Bunda untuk menemui dokter yang biasanya (saya dan suami sudah sampai tahap "putus asa" dan meutuskan untuk kembali ke beliau). Tapi, ternyata antrian sudah penuh...sempat berunding dengan suami dan memutuskan menemui dokter lain saja karena saya merasa perut saya kurang enak. Akhirnya bertemu dokter wanita yang masih muda, cantik dan ramah luar biasa...enak sekali waktu diajak ngobrol. Tapi beliau menyarankan untuk kontrol selanjutnya ko dokter yang lama saja... Entahlah kenapa...
Hari ini harusnya kontrol lagi tapi ternyata si pak dokter ke luar kota sampai 2 minggu ke depan. Sedang gundah gulana apakah menunggu beliau atau ke dokter lain...Karena sudah masuk ke akhir2 masa kehamilan ya..jadinya saya ingin si kecil dipantau posisi dan bb-nya agar kejadian saat hamil Arza g terulang lagi ( pas kontrol di usia kandungan 9 bulan, baru ketahuan klo arza BB-nya besar dan terlilit tali pusar). Entahlah nanti dirundingkan lagi dengan suami...

2 April 2012

Belanja

Bukan mau ngomomngi soal belanja-belanji, tapi tadi pagi waktu lagi gedumbrangan di dapur tiba2 terbersit ide untuk mencatat trik2 belanja ala saya...
Jadi, setelah hampir 2,5 tahun jadi Full Time Mom dan membabu buta setiap hari, akhirnya saya bisa mengambil pelajaran..agar uang belanja dipakai secara tept, tetep bisa belanja online dan klopun minta tambahan ke misua..at least.. 3/4 hari sebelum gajian lah....
  1. Belanja bulanan di Ada Supermarket, klo orang Jawa Tengah pasti tahu lah ya... Dibandingkan sama Care4 dan Hypermart, Ada termasuk murah ya untuk kebutuhan sehari-hari walopun emang display-nya kurang menarik dan mbak-mbaknya sering cemberut. Tapi ada hikmahnya juga sih, karena display kurang menarik jadinya jarang lapar mata dan jarang juag didatengin mbak2 buat diatawarin produk2 tertentu...
  2. Belanja buah dan Susu di Carefour. Setelah beberapa kali survey dan tung hitung2..ternyata harga susu  (ultra dan Chil kid) paling murah ya di situ (apa belum nemu tempat laen aja yang lebih murah ya?) dan buah2an juga lebih fresh serta pilihannya buanyak....
  3. Belanja Lauk pauk (ayam, ikan) dan bumbu dapur di Pasar Tradisonal (Pasar Jatingaleh).. karena ikan masih segar, murah dan penjualnya pun dengan senang hati membersihkan ikan2 yang saya beli... klo ayam dan bumbu dapur karena lebih murah aja.
  4. Belanja Sayuran, kelapa, tahu/tempe di tukang sayur langganan. Biar sayurnya fresh dan bisa ganti2..begitu juga klo pingin makanan bersantan..tinggal beli kelapa parut deh... dan tahu tempe juag gitu.
  5. Menghindari Indomaret kecuali kepepet atau beli Sari Roti...karena setelah saya rasakan belanja di Indomaret itu mahalnyaaa.....
ehmmm...apa lagi ya... saya rasa itu dulu deh. Sambil diingat-ingat lagih...