8 Mei 2012

Weaning From Breastfeeding

Alhamdulillah Arza sudah berhasil disapih pada bulan Desember kemarin saat usianya 19 bulan. Kenapa tidak tunggu sampai 2 tahun sekalian? Ya karena saya hamil. Maksud hati sebenarnya ingin duong menyusui sampai 2 tahun, saat udah ketahuan positif hamil pun acara menyusi masih dilanjutkan apalagi setelah membaca pengalaman para mamas yang senasib di sini.

Tapi, rupanya semua tidak berjalan lancar. Memasuki bulan Desember saat kehamilan kurang lebih 4 bulan tiba-tiba saya mengalami muntah-muntah hebat, diare, dan sakit kepala yang luar biasa. Karena kondisi saya yang seperti inih Arza pun jadi ikutan rewel. Akhirnya konsultasi ke dokter, rundingan sama suami dan memohon petunjuk Allah SWT..setelah beberapa hari akhirnya diambillah keputusan untuk Menyapih Arza.

Arza saya sapih dengan metode campuran; hypnoparenting dan "langsung g dikasih mimik asi". Jadi, beberapa hari sebelum proses menyapih yang sesungguhnya, seiap menjelang tidur saya selalu membisikkan kalimat2
" Arza sudah besar, g mimik asi lagi"
" Mimiknya mau disiapin buat adek"
Ehm,,entahlah..tapi memang pada hari-hari itu frekuensi menyusunya mulai berkurang seiring dengan asi saya yang semakin sedikit. Jadi Arza menyusu cuma sebagai comfort aja.
Karena satu dan suatu hal akhirnya kami memutuskan untuk mudik ke Gresik sebentar untuk menyapih Arza..kenapa? sudah saya coba untuk tidak memberikan Asi tapi saat mendengar tangisan Arza yang ada malah sayah dan ayahnya yang ikutan mewek..

Sampai di Gresik, keesokan harinya proses menyapih langsung dimulai. jadi yang biasanya setelah bangun tidur Arza mimik Asi langsung aja g dikasih. Karena masih pagi, perhatiannya mudah dialihkan dan semua berjalan lancar sampai saatnya Arza tidur siang Arza mulai merengek-rengek minta mimik dan rengekan itu berubah menjadi tangisan dan berkembang menjadi teriakan histeris sambil guling-guling di lantai "it's realy broke my heart". Saya hanya bisa mengelus-elus punggungnya sambil berlinangan air mata... hampir setengah jam Arza menangis, ibu saya juga mulai ikutan menangis. Segala bujukan dan rayuan g mempan. Akhirnya Bapak saya datang dan menurunkan burung peliharaan dari sangkar, tak diduga ternyata Arza langsung menghampiri burung tersebut,,,Alhamdulillah..

Sambil sesengukan dia duduk di samping sangkar burung..dan Arza tidak jadi tidur siang.

Malam harinya, drama tangisan dan jejritan mulai lagi tapi tidak seheboh tadi siang karena sepertinya Arza udah ngantuk banget,, so 10 menit setelah drama itupun Arza tertidur.
Jam 1 malam, drama yang sesungguhnya terjadi..Arza menangis kencang sambil menjerit-jerit..g bisa ditenangkan..digendong siapapun g mau. Cuma mau sama saya itupun selama digendong dia memberontak sambil memelentingkan badannya. Kurang lebih 1 jam saya menggendong Arza sampai akhirnya dia tertidur.

Kejadian yang sama berlangsung selama 3 hari, pada hari ke empat Arza mulai mengerti. Tiap kepingin mimik dia cuma merengek-rengek saja dan bisa dialihkan ke hal lain. Tapi sedikit drama masih terjadi saat tengah malam. Ini berlangsug selama seminggu, dimana menyapih ini mengakibatkan acara tidurnya Arza kacau dan selera makannya juga terganggu.
Seminggu sejak hari pertama menyapih pun berlalu dan Arza mulai beradaptasi. Tidak ada lagi tangisan tengah malam, saat menjelang tidur siang ataupun malam...cukup dielus-elus punggungnya. Jadwal tidur dan selera makannya pun berangsur-angsur kembali lagi seperti semula.
Alhamdulillah semua dimudahkan.

Saya tidak tahu apakah metode yang saya gunakan benar atau salah tapi setidaknya ada beberapa catatan saya tentang menyapih.
  1. Si ibulah yang memutuskan kapan waktu yang tepat untuk mulai menyapih.
  2. Choose you own method, setiap Ibu punya cara masing-masing dalam menyapih tergantung kondisi.
  3. Konsisten, kalau sudah menyapih dan payudara terasa sedikit nyeri atau bengkak ya dinikmati sajah..jangan lantas diberikan lagih ke si anak. Bakalan bingung tuh si anak..
  4. Hindari memakai pakain yang terbuka atau berganti pakaian di depan anak yang baru saja disapih karena jika melihat "kendinya" maka otomatis nalurinyauntuk menyusu akan muncul kembali.
Ehhhmm...apa lagi ya... Kayknya cukup..
Terima Kasih




2 komentar:

  1. thanks for sharing put
    aku baru mau mulai nyapih nich, hehe
    harus kuat ya kitanya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama2 netta..
      iyah yang harus kuat mah kita nya nih..
      Semangat Netta

      Hapus