4 Februari 2010

Menyusui yoook...

Ibu-ibu yang sedang hamil, selain sering membicarakan tentang berbagai macam keluhan dan pengalaman saat hamil juga mulai membicarakan tentang asi dan menyusui.. Mulai dari makanan apa yang dapat meningkatkan produksi asi,cara perawatan payudara sampai juga pada diskusi tentang perlengkapan yang dapat mendukung saat proses menyusui nanti.

Pembicaraan ini semakin berkembang terutama pada ibu-ibu yang bekerja. Karena mereka tentu tidak bisa bersama si kecil sepanjang waktu, tapi mereka tetap ingin memberikan asi. Saat ini, kesadaran tentang pentingnya menyusui bayi mulai tumbuh lagi seiring dengan semakin terpelajarnya para ibu sehingga semakin mengerti manfaat asi serta mahal dan ribetnya pemberian susu formula (sufor). Tidak dapat dipungkiri, betapa mudah, murah dan bermanfaatnya pemberian asi dibandingkan sufor.

Bagaimana menyusui
Setelah bayi lahir, payudara mulai menghasilkan air susu karena pesan hormon prolactin yang dikeluarkan oleh sel-sel dalam kelenjar pituitari yang berada tepat di bawah otak. Selama kehamilan, air susu tidak dihasilkan oleh alveoli (kelanjar susu) karena prolactin tidak terbentuk akibat tingginya dua hormon seks penunjang kehamilan yaitu estrogen dan progesteron.
Setelah bayi dilahirkan, kedua hormon tadi berkurang sehingga kelenjar pituitari akan membuat dan melepaskan prolactin, yang akan beredar dalam aliran darah dan diambil oleh sel pembuat air susu di dalam alveoli pada payudara sehingga produksi air susu pun dimulai.

Pada mulanya, hanya colostrum kental yang dihasilkan, tapi dalam 24 sampai 48 jam setelah kelahiran, air susu keluar dalam jumlah yang diatur berdasarkan kebutuhan bayi.
Selama itu, produksi air susu terus dilakukan karena prolactin akan terus-menerus dilepaskan ketika puting dihisap atau anda menimang bayi anda serta keinginan anda yang kuat untuk menyusui.
Tetapi air susu ini tetap berada dalam kelenjar susu sampai ada reflek yang menyebabkan otot-otot di sekitar kelenjar susu  tersebut berkonstraksi sehingga air susu mengalir menuju puting.

Otot-otot di sekitar kelenjar susu diaktifkan secara kompleks yang komponen utamanya adalah rangsangan dari puting ibu oleh bayi yang menghisapnya. Saat bayi menghisap puting, maka rangsangan akan sampai ke otak, dari sana kelenjar pituitari melepaskan oxitocin yang mengalir dalam aliran darah dan menyebabkan otot di sekitar kelenjar susu mengkerut dann mengalirakn air susu ke puting.

Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pengeluaran air susu dipengaruhi oleh emosi dan faktor psikologis lainnya. Ketakutan-ketakutan seperti "air susu saya cukup ga ya..", anak saya cocok g ya dengan asi saya", susu saya kok sedikit ya..",atau "ntar klo ditinggal kerja gimana ya..". Tentu semua ketakutan tersebut akan menghambat pengaliran air susu.
CEMAS!!! adalah cara yang paling baik untuk mengurangi produksi air susu.

So,,,tetap percaya diri dan happy breastfeeding moms...

*(so much thanks i wanna say buat yang mau baca tulisan ini, masih belajar..semoga ada manfaatnya...let's learn together...)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar